بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Saturday, June 25, 2011

Berpikir Strategis

Allah Swt senantiasa memerintahkan manusia untuk menjalankan proses belajar dalam mengarungi kehidupan ini. Seorang muslim hendaknya mampu untuk berpikir strategis agar dapat menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi sesuai dengan amanat Allah Azza wa jalla. Untuk itu kita perlu menentukan visi dan misi yang diniatkan dalam hati dan diaplikasikan ke dalam aktivitas sehari – hari dengan berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunatullah serta bercermin pada pribadi Rasulullah, sebagai pedoman hidup.

Dalam kehidupan ini, terdapat tiga episode utama yang berlaku universal. Episode pertama adalah kelahiran. Episode kedua yaitu pernikahan. Dan episode ketiga adalah datangnya kematian. Seorang muslim yang berusaha mencapai visi rahmatan lil alamiin adalah seseorang yang berhasil menentukan misi yang tepat lalu melaksanakannya dengan kesungguhan pada ketiga episode kehidupan tersebut.

Visi dan Misi

Visi adalah segala sesuatu atau kondisi yang inin dicapai oleh seorang individu pada suatu periode dimasa yang akan datang. Visi seorang muslim tentu saja selamat di akhirat. Lalu dengan apa agar visi tersebut dapat dicapai? Tentu saja dengan memahami Al-Qur’an serta mengamalkannya dalam kehidupam sehari – hari.

Setiap muslim dituntut untuk bersungguh – sungguh dalam menjaga amanat dari Allah. Ia harus berusaha untuk menjadi manusia terbaik dengan kualitas iman dan taqwa. Selayaknya ia menebarkan kebaikan, menciptakan kedamaian, dan tidak menyebabkan kerusakan alam ataupun dekadensi moral yang senantiasa membawa bencana bagi umat manusia.

Setelah menentukan visi dari kehidupannya, seorang muslim dituntut untuk mampu menentukan dan menjalankan misinya.

Dari perintah Allah dalam Al Qur’an serta dipertegas oleh sunnah Rasulullah Saw, di antaranya terdapat tiga misi utama yang diamanahkan bagi seorang Muslim. Misi yang pertama adalah untuk belajar. Misi yang kedua adalah mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki. Misi yang terakhir adalah berjuang di jalan Allah (Jihad fii sabilillah).

Menuntut Ilmu
Allah Swt memerintahkan agar manusia senantiasa melakukan proses belajar. Dengan belajar seorang muslim akan memiliki ilmu sebagai modal paling berharga dalam menjalankan amal dan ibadah sesuai dengan perintah Allah.

Bagi seorang muslim, menuntut ilmu mencakup tentang ilmu diniyah serta ilmu – ilmu yang menyertainya (ilmu kauniyah). Ilmu diniyah, yaitu ilmu yang didapat hanya dengan mempelajari Al Qur’an sesuai apa yang telah diajarkan oleh Rasul dan para sahabatnya. Sedangkan kauniyah bersifat keduniawian yang sifatnya sebagai penunjang. Contohnya : ilmu fisika, matematika, ekonomi, dll.

Dengan memiliki ilmu, seseorang akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Dengan catatan ia harus mengamalkan ilmu yang dimilikinya untuk perbaikan dirinya serta memberi kebaikan pada umat muslim lainnya.

Mengaplikasikan Ilmu
Allah telah memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu. Kemudian ilmu tersebut harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Dengan ilmu seseorang akan mampu hidup, bekerja, dan beraktifitas dengan baik dan terarah. Ilmu dapat digunakan untuk mencari nafkah, sebagai lading amal, dan bekal untuk di akhirat bila dapat mengamalkannya dengan baik serta menghindari hal – hal yang tidak diperbolehkan dalam Al Qur’an. Jangan gunakan ilmu untuk membuat kerusakan di bumi, yang akibatnya adalah penderitaan bagi masyarakat luas.

Jihad Fii Sabilillah
Berjuanglah agar tetap berada di jalan Allah dan bersungguh – sungguh di dalam melaksanakan perintah-Nya. Karena itulah yang dinamakan jihad.

Seorang pemimpin harus mampu menjadi pemimpin yang amanah. Ia harus mampu menjaga diri serta lingkungan sekitar, mengarahkan orang – orang yang dipimpinnya agar tidak melanggar perintah Allah. Membentuk diri serta lingkungannya agar mampu menjadi para pejuang di jalan Allah.

Semoga Allah Swt mampu membantu kita mencapai visi dan misi strategis sebagai seorang muslim. Mencapai derajat Rahmatan lil alamiin. Berjuang untuk Islam dan semata – mata karena Allah Swt demi keselamatan di akhirat kelak.

(Furqon edisi 24)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More